Rusun 24 Ilir Sebagai Lahan PSK?

Rumah Susun (Rusun) yang terletak di pusat kota tepatnya di Jalan K. Cek Syeh Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil sangat tidak layak huni. Parahnya rusun 24 ilir juga sebagai lahan Pekerja Seks Komersial (PSK) dimalam hari, khususnya di blok 44 dan 46. Pantauan Bonaventura Senin (11/11), kondisi rusun seluas 7 hektar tidak layak pakai. Lingkungan kumuh, dinding kusam, lahan yang sempit hanya 6 x 3 m, berbau menyengat, air yang dipakai tidak higienis, tangga naik sebagian berlumut dan pecah-pecah. Masyarakat penghuni rusun 24 ilir harus menata ruangan seefisien mungkin, karena bangunan 6 x 3 m telah meliputi ruang tamu, kamar, dapur dan kamar mandi. Anak-anak pun tidak ada lahan untuk bermain, jika ingin bermain mereka menggunakan jalan yang sering di lewati motor maupun mobil, tanpa peduli dengan keselamatan mereka. Bahkan di beberapa tempat seperti blok 44 dan 46 sebagai tempat PSK melayani lelaki hidung belang. Zulkarnain penghuni Rusun blok 14, mengatakan, sudah 4 tahun belum ada pembenahan dari pemerintah. Kondisi yang kumuh sering menimbulkan penyakit, namun harus tetap bertahan sebab harga sewa murah. “ Bapak hanya bisa bertahan di sini nak, sebab cuma membayar 200 ribu sebulan. Karena di lantai 3. Kalau di lantai satu, membayar sekitar 400-450 ribu sebulan. Harapan bapak kepada pemerintah supaya dibenahi kembali keadaan rusun agar tersusun rapi tidak kumuh seperti ini, “ katanya. Sedangkan pemilik blok 44, sebagai tempat PSK melayani nafsu lelaki hidung belang, yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan, sudah 5 tahun lebih setiap malam dijadikan lahan PSK melayani nafsu lelaki hidung belang. Sistem sewa diterapkan pemilik, setiap PSK menggunakan kamar. “ Untuk harga saya terapkan Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu tergantung lamanya PSK melayani nafsu hidung belang. Fasilitasnya ya hanya tempat tidur dan kamar mandi, namun jika pengguna PSK memerlukan alat kontrasepsi seperti kondom juga saya sediakan, tapi pengguna PSK membayar Rp 5 ribu untuk satu kondom, “ katanya. Emil mahasiswa STMIK MDP saat melintas sekitar rusun 24 ilir, mengatakan, pemerintah harus lebih peka terhadap masyarakat kalangan bawah. Rusun 24 ilir memperjelek keindahan kota, letaknya pun di tengah kota. “ Seharusnya pemerintah membenahi rusun 24 ilir agar tidak terlihat kumuh seperti saat ini. Jadi keindahan kota terlihat, tanpa terganggu dengan lingkungan yang kumuh, “ ujar emil sambil menambahkan pemerintah juga harus menertibkan pemilik rusun yang menyewakan tempatnya sebagai tempat prostitusi.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

cara pemesanannya gimana ??
mana tau saya berminat dengan produk anda

Posting Komentar

desain dan isi milik Bonaventura @Right 2008. Diberdayakan oleh Blogger.