Soal Semester SMPK Xaverius 1 Diduga Bocor


PDF Cetak E-mail
Thursday, 29 January 2009
Diduga Oknum Guru Terlibat Sekolah Minta Jangan Diberitakan

PALEMBANG--Peristiwa bocornya soal ujian semester SMPK Xaverius I beberapa hari lalu, diduga karena ulah oknum guru yang memperdagangkan soal ujian.
Akibatnya ujian dianggap tidak sah dan seluruh siswa harus melaksanakan ujian ulang.
Siswa SMK Xaverius I sangat menyesalkan terjadinya perbuatan oknum guru tersebut .
Seperti diungkapkan oleh beberapa siswa kepada Sumatra Ekspers Rabu (28/1) di SMPK Xaverius 1 Palembang diantaranya berinisial Kr dan Ma. Menurut mereka kebocoran soal tersebut dilakukan oleh oknum guru yang menjual soal ujian kepada para siswa.
Dikatakannya, akibat adanya kasus soal bocor tersebut, seluruh siswa yang tidak ada hubungan dengan jual beli soal tersebut juga terkena imbasnya, yakni pihak sekolah mengharuskan siswa untuk melakukan ujian ulang dengan soal yang berbeda. Katanya sebelum oknum guru dan siswa yang melakukan jual beli soal tersebut, terungkap, terjadi kondisi yang kurang nyaman di lingkungan sekolah, karena antara siswa dan guru terjadi kecurigaan dan saling menuduh, bahkan saling menyalakan.

Terungkapnya soal bocor tersebut, lanjut Ma, setelah guru-guru curiga karena beberapa siswa melaporkan kebocoran soal tersebut. Setelah diselidiki pihak sekolah secara intensif, dan diketahui siswa yang membeli soal tersebut, kemudian siswa tersebut mengakui membeli dari oknum guru.
“Ya akhirnya terbongkar guru yang mana yang menjual soal, makanya kita ulangannya jadi dua kali,”aku Ma.
Menurut informasi , hingga saat ini oknum guru yang menjual soal kepada siswa tersebut belum dikenakan sanksi oleh kepala sekolah maupun pihak yayasan Xaverius. ‘’Namun oknum guru tersebut dikenakan sanksi moral baik oleh rekannya sesama guru maupun oleh siswa,” papar Kr yang diamini Ma.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPK Xaverius 1, A Samingin saat dimintai konfirmasi mengenai kebocoran soal tersebut, tidak mau berkomentar banyak. Menurutnya hal itu bukan wewenangnya dan bukan untuk konsumsi publik. “Saya tidak berhak memberikan keterangan kepada wartawan, dan itu bukan untuk konsumsi publik,”
katanya sambil menghindar masuk ke ruang kerjanya.
Tidak berapa lama kemudian, Wakasek Kurikulum SMPK Xaverius 1, Yuniarti menemui wartawan dan meminta agar tidak diberitakan karena akan merusak image SMPK Xaverius 1 di mata masyarakat. “Mohon maaf, kami minta agar ini jangan diberitakan, semua persoalan sudah diselesaikan dan keadaan sudah seperti semula,” ujarnya saraya meminta wartawan untuk keluar dari ruang tamu kepala sekolah.
(untuk para pembaca sekalian yang sebenarnya terjadi pihak sekolah tidak meminta wartawan untuk keluar dari ruang tamu kepala sekolah melainkan para wartawan keluar atas kemauannya sendiri karena tidak ada lagi yg dipertanyakan dan diberitakan...(doraemon.red))
Sementara itu, Kepala dinas pendidikan pemuda dan olah raga (Disdikpora) Kota palembang diwakili Kabid SMP/SM Disdikpora Kota Palembang Drs H Reza Fahlevi MM mengatakan, pihak yayasan harus melakukan tindakan tegas terhadap pelaku yang sudah menjadikan dunia pendidikan menjadi ajang bisnis. “Itu sudah keterlaluan, guru itu harus memberikan teladan kepada siswa, bukan guru berbisnis dengan siswa, itu harus dipertanggungjawabkan di akhirat,” ujarnya.
Kalau ada bukti otentik terjadinya jual beli soal oleh guru, maka pihak sekolah tersebut, khususnya kepala sekolah harus melaporkannya kepada Dinas pendidikan pemuda dan olah raga (Disdikpora) Kota Palembang. Selanjutnya guru yang bersangkutan akan dibina sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kalau memang sudah mengandung unsur pidana akan dilaporkan ke polisi, karena guru yang melakukan itu tidak hanya mencoreng nama baik sekolahnya tetapi juga mencoreng dunia pendidikan kita,” tegas Reza. (mg21)

1 komentar:

Bonaventura mengatakan...

“Mohon maaf, kami minta agar ini jangan diberitakan, semua persoalan sudah diselesaikan dan keadaan sudah seperti semula,” ujarnya saraya meminta wartawan untuk keluar dari ruang tamu kepala sekolah.

untuk para pembaca sekalian yang sebenarnya terjadi pihak sekolah tidak meminta wartawan untuk keluar dari ruang tamu kepala sekolah melainkan para wartawan keluar atas kemauannya sendiri karena tidak ada lagi yg dipertanyakan dan diberitakan...

Posting Komentar

desain dan isi milik Bonaventura @Right 2008. Diberdayakan oleh Blogger.