maestro kita sang bengawan solo menhembuskan nafas terakhirnya...
Tokoh musik keroncong Gesang Martohartono sempat menyanyikan lagu Bengawan Solo dan Jembatan Merah dengan lantang, delapan jam sebelum wafat.
"Bapak sempat menyanyikan lagu Bengawan Solo dan Jembatan Merah, delapan jam sebelum menghembuskan napas terakhir," kata Yuniarti, keponakan Gesang yang berada di sisi sang maestro hingga menghembuskan napas terakhir, di Solo, Jumat (21/5).
Yuniarti menjelaskan, selama beberapa hari Gesang dirawat, tidak pernah menyanyikan kedua lagu yang sudah dikenal masyarakat luas itu.
"Entah mengapa, pada pagi hari jam 10.00 WIB sekitar delapan jam sebelum wafat, bapak menyanyikan lagu itu secara lengkap dengan suara lantang," katanya.
Yuniarti menjelaskan, dirinya sudah merasakan firasat buruk saat mendengar Gesang bernyanyi dengan lantang.
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa setelah bernyanyi, Gesang meminta dirinya untuk mencatat syair lagu tersebut dalam sebuah kertas.
"Setelah saya selesai mencatat, bapak meminta saya untuk memberikan syair tersebut kepada pemain alat musik cello," katanya.
Namun hingga menghembuskan napas terakhirnya, Gesang tidak menyebutkan siapa pemain cello yang dimaksud.
"Saya hanya menangkap bahwa bapak ingin, kedua lagu itu, dan lagu keroncong lainnya diteruskan kepada generasi muda agar terus dapat lestari," katanya.
Gesang akhirnya menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 18.10 WIB saat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo. [TMA, Ant]
0 komentar:
Posting Komentar